GUANGXI-CINA.
Danli Tan, seorang anak berusia delapan tahun, tinggal di kawasan
pegunungan pedesaan, Nanxiang Chaimen daerah otonom Guangxi, China.
Kisah
Danli mulai mendapatkan perhatian masyarakat ketika saluran televisi di
Cina telah merilis video dari kisah hidupnya yang sangat menyentuh.
Ketika
ditanya oleh wartawan bagaimana keseharian dia untuk pergi dan
kembali ke sekolah, Danli berkata dia menempuh waktu hampir dua jam untuk
melintasi hutan ke sekolah.
Menjelajahi keheningan hutan, Danli akan melolong seperti seekor serigala jika ingin berangkat & pulang dari sekolah.
"Ini
adalah cara bagi saya untuk mengusir hewan buas di hutan. sebagaimana
diajarkan ayah kepada saya. Setiap kali kembali dari dan ke sekolah jika tidak
dengan orang lain saya akan melolong seperti itu, "katanya.
Sementara ketika ditanya tentang jari-jari kakinya yang tampak seperti nyeri, Danli cuma menjawab hal biasa yang dia alami setiap saat, karena perjalanan melintasi gunung.
Sementara itu, tinjauan wartawan mendapati bahawa dalam ‘hutan’ tersebut hanya kelihatan satu-satunya rumah kayu suku Maonan yang masih tinggal iaitu rumah Tan Danli.
Rumahnya Reot, atap rumahnya bocor. Ayahnya adalah seorang 'dokter' hewan, tapi sekarang menderita penyakit usia tua.
Sementara itu, rutinitas harian Danli adalah menyediakan makanan untuk ayahnya kerana ayahnya sudah tidak mampu untuk melakukan ‘aktivitas’ memasak, kerana sakit.
"Segera
setelah saya pulang dari sekolah saya akan memasak untuk ayah, dulu ayah yang masak tetapi sekarang ayah sakit, terutama matanya. jadi sekarang saya yang melakukan itu semua.
“Dia sudah bertahun-tahun menjaga saya, kini tiba saatnya saya yang menjaganya,” kata Danli.
Untuk prestasi, Danli merupakan seorang pelajar yang cemerlang di sekolah, dia menduduki ranking kedua untuk keseluruhan pelajar di sekolahnya.
Ini dia video yang sangat inspirativ , motivasi hidup agar kita senantiasa mensyukuri nikmat yang allah berikan untuk kita, karena setiap kesusahan yang kita alami masih banyak di luar sana yang lebih menderita dari kesesahan yang kita alami.
0 comments:
Post a Comment